Dia, perempuan
mendekap bocah kecil di pangkuan
menggigil di tenda pengungsian
berharap hari depan pada rintik hujan
Dia perempuan
mata lebam, duduk terdiam
disamping tiga asuhan terpejam terkapar
dibalik reruntuhan Libanon selatan
Dia perempuan
menunggu anak dan suami datang
matahari turun, gelap pun datang
dalam cemas dan harapan
Dia perempuan
Hidup untuk kebebasan
lahir tak bertuan tumbuh dengan kesadaran
melawan kemanafikan dalam ketidakberdayaan
Dia perempuan,
Awal semua kehidupan.....
Dia perempuan
Bukan untuk tuan !!!
LabKomJIPUI, 22 Desember’o6
-indah-
Friday, May 25, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment