Malam ini tiada hitam hanya pekat
Tajamnya Menara, menusuk langit
Tiada lagi hitam hanya biru pekat berpercik sinar
Tiada bulan tersembul, tiada pula bintang menggelantung
Hanya angin mencumbu, menyusup, membelai wajah
Damaikan hati…
Tarian senyap…nyanyian pekat hadir berangkai
Suara bergema nyanyikan syair terindah
Semua mengalun sahdu, membuai jiwa
Dendang malam seribu malam, seribu nikmat tertumpah ruah
Hingga….
Cangkir duniawi penuh dengan air surga
Alam tiada berdetak….
Dan suara itu kian sahdu...
Dibawah 1/3 malam sahdu
Ku bersimpuh, sujud di atas Bumi-Mu
Teringat dosa di waktu lalu, momohon ampun pada-Mu
Wahai Penguasa Alam Yang Pengasih Lagi Penyayang
Betapa dahaga tlah terpuas dari seperseribu tetes anugrah-Mu
Anugrah terindah ketika ku dekat Dengan-Mu
Suara itu….suara alam, berbaur
Tercipta harmonisasi musik maha indah, Abadi…
Hingga pekatnya biru memudar putih
Hingga lampu-lampu padam tenggelam
Namun suarasuara itu….suara alam itu…
Tetap bernyanyi…bersyair kebesaran-Mu
Hingga Semuanya Hancur berkeping…
Hingga semua kembali kepada-Mu
Semoga…
Att-Tin
2004
-indah-
Wednesday, May 23, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment