Monday, June 4, 2007

-Tanpa Judul-

malam merakit pekat. Hitam. hanya itu yang kudapat. namun tiba-tiba ada setitik sinar. ia jatuh dari langit lalu menari di tepi ranjang. sinar yang lelah ...
”dari mana ?”
”dari sana ”
”perjalanan jauh, ya ?”
”1000 mil dihantar angin sunyi”
setiap malam selalu berulang. Sinar jatuh, merangkak ke ranjang. mengecup mata malam lalu menarik selimut panjang. ketika mata terkatup damai. ia tidak pergi, justru mengendap masuk ke alam mimpi.
esok pagi terkadang Ia datang kembali. memberi secangkir canda pagi. temaniku menelan sepi. kemudian sepi mati tanpa usia harus terhenti.
begitulah Ia mewarnai hari. gemerlap seluruh hati hingga ku tak tahu lagi, bagaimana membuat puisi?

Depok, 22 April 2007
-indah-

No comments: