/1/ Putus Asa
terhempas di bibir waktu
sekelebat kabut ungu menari di mata perisai legam
yang baru saja hangus terbakar
jalannya buta !
lalu tanya berhenti bermakna
dan galau ingin runtuh
bunga rampai menolak bercerita
tentang luka-luka di lembar nasibnya
kabut ungu berarak perlahan
menutup pandang bawah sadar
dia mati rasa !
siluet sajak tiba di kelopak jiwa
ia lirih menyapa, hingga terdengar seperti desau anggin berbisik mesra
”Cukup, peluhmu menyayatku.”
”Mari kerumahku"
”Bangun galaumu di selatan rumahku.”
----------“Aku tak bisa !”
“Galauku teramat rapuh”
”Berhentilah mengeluh ...”
” Sajak akan menghantarmu”
”Disana, berteriaklah lalu menangis sepuasnya”
”Seperti pandora [1] yang membuka kotak hidup dunia ......”
Dia melangkah tertatih
Lalu hilang
Di balik kabut ungu
H e n i n g....................
/2/ Di Ambang Pintu
(Sajak mengalun, menuntun kakinya, pada sebuah rumah ungu.
Ia mengetuknya pelan )
”siapa ?”
-”aku”
”galaumu runtuh ?”
-”hingga tak bisa hidup”
”masuklah ke rumah”
-”dimana ?”
”di luar pintu”
-” bukankah ini rumah ?”
“rumah hanya sekedar peristiwa [2], tersekat dogma dan paradigma”
” ayo, masuklah”
-”kemana ?”
”labirin jiwa”
/3/ Labirin jiwa
(sedang di selesaikan)
Catatan Kaki:
[1] Pandora adalah manusia perempuan pertama yang diciptakan dewa-dewi dalam mitologi yunani
[2] diambil dari sajak Sitor Situmorang “ Ku Ketuk Pintu Tao”
Monday, June 4, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment