di sela waktu. jarum jam henti berdetak. dimensi tuntun khayal pada titian gelombang pasang. aku terjerembab diatas pasir berdesir perlahan. dihantar angin sunyi pantai suram. nuansa senja menyepuh mega dipaksa temaram. walau hanya tergores sebait. serupa goresan kuas cat tembok basah.
masih ada kepak burung layang di mega utara. kemana dia hendak pergi? arah tentukan pertanda. dan tandatanda akan bermain bersahutan. seperti berita dari penujum yang dibawakan gemuruh handai tolan. dan adanya ia seumpama garis yang mengikuti jalan patahpatah. selalu : cabangcabang membentang pilihan
namun ini waktu terhenti. hanya desir ombak yang mengalun mesra. seperti ingin mengajakku bermain sementara. ada yang datang kembali. ada yang telanjangi hati. namun ini waktu terhenti. hanya gelombang pasang yang datang kemudian. memangku buihbuih rindu bergelombang.
angin memainkan harpa sendu diikat bau anyir punggung pantai. serasa tiada kehendak mainkan lengkingan hingar karena yang ada hanyalah lirih musim angin peraduan
dan disinilah aku. di sela waktu. saat jam henti berdetak.dan dunia tanpa waktu adalah keabadian tanpa harus kehilangan.
Menteng, 20 juli 2007
-indah-
Friday, July 20, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment